KHUTBAH JUM'AT : BERHARGANYA WAKTU

poto-nedi-arwandi
KHUTBAH JUM'AT : BERHARGANYA WAKTU
Masjid Al-Falah Muaradua

04 Januari 2019 
Oleh  :  Nedi Arwandi, S.Pd.I

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

أَمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

Hadirin jama’ah sholat jum’at yang dirahmati Allah,
Merupakan  nikmat  yang  sangat  besar  dan  tiada  tara,  bahwa  hari  ini  kita dipertemukan Allah Azza wa jalla pada jumat ini dalam keadaan Islam dan Iman.

Waktu adalah salah satu nikmat yang agung dari Allâh Subhanahu wa Ta’ala kepada manusia. Di dalam al-Quran, banyak ayat Allâh Subhanahu wa Ta’ala bersumpah dengan masa, dan ini menunjukkan pentingnya masa. 
Wal ‘ashr (demi masa) wal fajr (demi fajar) Walayalin asyr, demi malam yang sepuluh Wan an-nahari idza jallaha (demi siang apabila menampakkannya) Wad dhuha (demi waktu dhuha) was shubhi idzaa jallaahaa (demi waktu subuh ) da sebagainya

Sesungguhnya di dalam masa terdapat keajaiban-keajaiban. Di dalam masa terjadi kesenangan dan kesusahan, sehat dan sakit, kekayaan dan kemiskinan.

Hadiri rahimakumullah
dalam ayat tersebut allah swt bersumpah demi waktu karena memang waktu manusia hidup dibumi ini sangat singkat sekali karena itu sudah selayaknya kita beriman dan mengerjakan amal shalih. 

Hidup manusia ternyata  singkat menurut perhitungan para astronom dan fisikawan dari NASA, berdasarkan pendekatan kosmik menyimpulkan bahwa rata-rata manusia di bumi ini  hanya hidup selama  0,15 detik kosmik, kalau dihitung berdasarkan kalender waktu yg berlaku dibumi maka kita hidup hanya berkisar  70 tahun. karena 0,15 detik  kosmik setara 70 tahun, karena 1 detik kosmik sama dengan  475 tahun.

waktu kosmik itu sendiri adalah waktu yang menggambarkan umur alam semesta ini yang diperkirakan 15 milyar tahun, Karena itu para astronom mendefinisikan umur kosmik, yaitu dengan cara mengandaikan umur alam semesta seakan-akan hanya 1 tahun maka setiap detik kosmik adalah 475 tahun penanggalan kalender  bumi.

Sedangkan berdasarkan pendekatan Dalam al-quran perbedaan waktu itu bisa dilihat dalam  surat as sajadah ayat 5  :

فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ

“satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”

Jadi dalam ayat ini disampaikan  bahwa perbandingan waktu dunia dengan waktu akhirat itu satu hari di dunia sama dengan 1000 tahun di akhirat, sungguh suatu waktu yg sangat lama Dan berbeda sangat tajam ,hingga wajarlah Allah swt bersumpah demi waktu.

dan kalau kita bandingkan dengan umur kita hidup didunia ini dengan waktu di akhirat dan kita  ambil nilai rata-rata usia hidup manusia pada saat ini yaitu berkisar umur 60-an tahun. Atau kita ambil contoh dari Rasulullah Saw yang hidup sampai usia 63 tahun. maka usia kita hidup didunia ini hanya 1, 5 jam waktu akhirat. subhanallah....

Dengan Rumus sebagai berikut 63 tahun hidup kita di dunia jika kita konversi ke waktu akhirat hasilnya:
= 63 tahun dunia x 1 hari akhirat/ 1.000 tahun dunia = 0,063 hari akhirat x 24 jam ± 1,5 jam
hasilnya ternyata dunia yang sering kita banggakan selama ini dimana di dalamnya manusia berlomba lomba saling membunuh , menyakiti, korupsi, hura-hura dan lain sebagaiya. ini hanya bernilai 1,5 jam di akhirat.

selain itu jika jangka waktu usia kita rata rata  63 tahun dan waktu yg kita gunakan untuk tidur atau beristirahat adalah 8 jam sehari (sepertiga dari waktu sehari, 24 jam) maka waktu yg kita gunakan untuk tidur adalah 21 tahun , jadi kalau 63 tahun dikurangi waktu tidur 21 tahun maka hidup kita ini hanya 42 tahun  atau  satu jam saja waktu akhirat.

Hadirin rahimakumullah
Imam al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata:

اِبْنَ آدَمَ إِنَّمَا أَنْتَ أَيَّامٌ كُلَّمَا ذَهَبَ يَوْمٌ ذَهَبَ بَعْضُكَ

Wahai Ibnu Adam (manusia), kamu itu hanyalah (kumpulan) hari-hari, tiap-tiap satu hari berlalu, hilang sebagian dirimu.

Diriwayatkan bahwa ‘Umar bin Abdul-‘Aziz rahimahullah berkata:

إِنَّ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ يَعْمَلَانِ فِيْكَ فَاعْمَلْ فِيْهِمَا

Sesungguhnya malam dan siang bekerja terhadapmu, maka beramalah pada malam dan siang itu.
Imam Ahmad rahimahullah berkata: “Aku tidak menyerupakan masa muda kecuali dengan sesuatu yang menempel di lengan bajuku, lalu jatuh”.

Abul-Walid al-Bâji rahimahullah berkata: “Jika aku telah mengetahui dengan sangat yakin, bahwa seluruh hidupku di dunia ini seperti satu jam di akhirat, maka mengapa aku tidak bakhil dengan waktu hidupku (untuk melakukan perkara yang sia-sia, Pen.), dan hanya kujadikan hidupku di dalam kebaikan dan ketaatan”.

Abu Bakar ash-Shiddîq Radhiyallahu anhu berkata:

إِنَّ لِلَّهِ حَقًّا بِالنَّهَارِ لَا يَقْبَلُهُ بِاللَّيْلِ، وَلِلَّهِ حَقٌّ بِاللَّيْلِ لَا يَقْبَلُهُ بِالنَّهَارِ

Sesungguhnya Allâh memiliki hak pada waktu siang, Dia tidak akan menerimanya di waktu malam. Dan Allâh juga memiliki hak pada waktu malam, Dia tidak akan menerimanya di waktu siang. [Riwayat Ibnu Abi Syaibah, no. 37056].

Dengan demikian seharusnya seseorang bersegera melaksanakan tugasnya pada waktunya, dan tidak menumpuk tugas dan mengundurkannya sehingga akan memberatkan dirinya sendiri. Oleh karena itu waktu di sisi Salaf lebih mahal dari pada uang. Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata:

أَدْرَكْتُ أَقْوَامًا كَانَ أَحَدُهُمْ أَشَحَّ عَلَى عُمْرِهِ مِنْهُ عَلَى دَرَاهِمِهِ وَدَنَانِيْرِهِ

Aku telah menemui orang-orang yang sangat bakhil terhadap umurnya daripada terhadap dirham dan dinarnya.
Sebagian penyair berkata:

وَالْوَقْتُ أَنْفَسُ مَا عَنَيْتَ بِحِفْظِهِ … وَأَرَاهُ أَسْهَلَ مَا عَلَيْكَ يُضَيَّعُ

Waktu adalah perkara paling mahal yang perlu engkau perhatikan untuk dijaga, tetapi aku melihatnya paling mudah engkau menyia-nyiakannya.

Hadirin rahimakumullah
Semoga kita termasuk dalam kafilah hamba-hambaNya yang bersyukur atas nikmat waktu dan selalu dalam kesabaran dalam meniti sulit dan terjalnya kehidupan.

أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ

Diposting oleh NEDI ARWANDI
Blogger Muaradua OKU Selatan Updated at: Jumat, 04 Januari 2019

Posted by : Nedi Arwandi ~ Blogger Muaradua OKU Selatan

nedi-arwandi Kunjungan Anda sangat berharga buat kami. Saran dan ide Anda, kami harapkan untuk perbaikan situs ini. Bila Anda menyebarkan informasi yang berasal dari situs ini diharapkan mencantumkan tautan link aktif ke sumber postingan pada situs ini. Jazaakumullah Khairal jazaa'.SEMOGA TERJALIN PERSAUDARAAN YANG ERAT.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar