JUMADIL AKHIR: TIRAI SEJARAH YANG PENUH CAHAYA DAN HIKMAH

Wahai jiwa yang merindukan kisah, mari kita singkap bersama lembaran waktu di bulan yang mulia, Jumadil Akhir

Bulan ini, meski sering terlewat dalam keheningan, sesungguhnya adalah panggung bagi beberapa peristiwa yang mengguncang dan mengukir takdir peradaban Islam. 

Ia bukan sekadar deretan hari, melainkan sebuah simfoni Rabbani yang mengajarkan ketabahan, kepemimpinan, dan air mata pengorbanan.

🕊️ Senja yang Mengantar Ratu Kehidupan (Wafatnya Sayyidah Fatimah Az-Zahra)
Di antara bintang-bintang sejarah, tiada yang cahayanya sedamai dan selembut Fatimah Az-Zahra, putri tercinta Rasulullah Muhammad SAW. Konon, di bulan Jumadil Akhir inilah, sang penghulu wanita surga menutup mata.

Ia adalah sekuntum bunga yang mekar di taman kenabian,Wangi kesabaran dan kemuliaan memancar dari setiap geraknya.

Setelah kepergian Ayahandanya, ia menjadi sungai air mata yang mengalir dalam duka,Hingga akhirnya, jiwanya yang suci kembali dipersatukan dengan Sang Kekasih.

Kepergian beliau adalah luka yang abadi, sebuah pengingat bahwa bahkan insan termulia pun akan merasakan cawan perpisahan. 

Namun, warisan beliau—kesederhanaan, ketaatan, dan pembelaan atas kebenaran—tetap menjadi lentera bagi setiap muslimah hingga akhir zaman.Sebuah Bisikan: Jumadil Akhir mengajarkan kita bahwa pengorbanan tulus seorang anak salehah, istri yang setia, dan ibu yang mendidik, adalah mahkota yang lebih berharga dari seluruh permata dunia.

⚔️ Ketika Takdir Menjadi Saksi (Perang Mu'tah dan Ketabahan Para Komandan)
Jumadil Akhir juga pernah menjadi saksi bisu bagi gemuruh peperangan Mu'tah, sebuah babak heroik di mana iman diadu dengan jumlah yang tak seimbang. 

Ini adalah pertempuran yang menguji keberanian, bukan di tanah air sendiri, melainkan di ambang pintu kekaisaran besar.Tiga panji berkibar, dipegang tiga pahlawan,Zaid, Ja'far, dan Ibnu Rawahah, mereka maju tanpa gentar.

Tangan-tangan mulia itu gugur, satu demi satu, dalam lautan darah.Namun, sebelum panji sempat jatuh, Khalid bin Walid meraihnya, mengubah keputusasaan menjadi strategi.

Perang Mu'tah adalah drama agung tentang ketabahan yang tak terucapkan. Ia mengajarkan bahwa kepemimpinan sejati adalah kesediaan untuk meletakkan nyawa demi panji kebenaran, dan bahwa kegagalan taktik bukanlah akhir, melainkan awal dari pelajaran baru. 

Inilah saat di mana Allah menunjukkan kekuatan-Nya melalui segelintir hamba-Nya yang berani.

Memanen Hikmah di Bulan Penghabisan
Jumadil Akhir, sebagai bulan penghabisan (sebelum Rajab yang penuh berkah), adalah panggilan untuk kontemplasi.

Mari kita renungkan: Seberapa kokoh iman kita dalam menghadapi ujian, seperti Sayyidah Fatimah yang tegar dalam kehilangan?

Mari kita ukir: Semangat pengorbanan para syuhada Mu'tah yang mengutamakan janji Allah di atas segala ketakutan dunia.

Bulan ini adalah jembatan menuju bulan-bulan suci yang akan datang. Gunakanlah sisa waktu ini untuk membersihkan hati, menata kembali niat, dan menyambut tirai baru dalam sejarah pribadi kita dengan cahaya keimanan yang lebih terang.

Semoga setiap kisah sejarah ini menyentuh lubuk hati kita, menjadikannya lebih lembut, lebih kuat, dan lebih rindu pada janji pertemuan abadi.

--------------------------------------------------------------
Diposting oleh NDiar80 Muaradua
Blogger Muaradua OKU Selatan Updated at: Sabtu, 22 November 2025

Posted by : Nedi Arwandi ~ Blogger Muaradua OKU Selatan

nedi-arwandi Kunjungan Anda sangat berharga buat kami. Saran dan ide Anda, kami harapkan untuk perbaikan situs ini. Bila Anda menyebarkan informasi yang berasal dari situs ini diharapkan mencantumkan tautan link aktif ke sumber postingan pada situs ini. Jazaakumullah Khairal jazaa'.SEMOGA TERJALIN PERSAUDARAAN YANG ERAT.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar