PSIKOLOGI - Mengeluh adalah reaksi
negatif yang keluar karena suatu permasalahan. Ketika mendapat kesusahan, dalam
keadaan sedih atau sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan.
Biasanya
kita akan tanpa sadar mengeluh. Bisa secara spontan atau lewat perbincangan
bersama teman yang biasa disebut curhat.
Mengapa kita mengeluh?
Ketika menghadapi suatu
permasalahan atau situasi yang rumit, kadangkala kita ingin meluapkan rasa
marah atau rasa ketidak puasan. Tapi bisa juga seseorang mengeluh untuk
mengharapkan simpati atau mendapatkan pengakuan dari sekitarnya dengan cara
mengeluh.
Sebagian besar orang akan
merasa sedikit lega dengan mengeluh. Karena unek-unek atau pikiran yang ada
didalam hati bisa tersampaikan, sehingga beban didalam hati akan sedikit
berkurang.
Boleh saja mengeluh. Asal
tidak terlalu sering dan tidak mengeluhkan setiap hal kecil yang terjadi di
hidup kita. Apalagi dengan perkembangan media sosial belakangan ini yang
memudahkan kita menulis apa saja dan membaginya, tanpa memikirkan dampak yang
dapat timbul karena keluhan kita di sosial media.
Tahu kah bahwa mengeluh
bisa berdampak negatif bukan hanya pada diri sendiri tapi juga pada orang lain
?
Terlalu banyak mengeluh
tidak ada manfaatnya bagi kesehatan, bahkan bisa membuat tubuh mudah kena
penyakit. Sebaliknya sikap tegar dan optimistis dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh sehingga tidak mudah sakit-sakitan.
Beberapa penelitian telah
membuktikan bahwa faktor psikologis bisa mempengaruhi kesehatan seseorang.
Stres dalam di lingkungan kerja maupun dalam kehidupan berumah tangga misalnya,
bisa membuat seseorang rentan terinfeksi kuman.
Orang yang sering
mengeluh biasanya akan mudah stres dan stres inilah yang akan menjadi pintu
masuk penyakit karena stres menurunkan kekebalan tubuh. Sebagaimana hasil sebuah penelitian yang dilakukan tahun lalu di
University of Kentucky, Prof Suzanne Segerstrom .
Hasil analisis
menunjukkan, mahasiswa yang optimistis cenderung memiliki sistem imun yang
lebih baik dibandingkan yang pesimistis.
MENGELUH HANYA
MEMPERBURUK KEADAAN
Hanya mengeluh saja tanpa
berbuat apa-apa tidak akan menyelesaikan masalah. Mengeluh justru akan membuat
semakin frustasi. Mengeluh hanya akan menjadikan kita sebagai manusia sinis dan
pesimis terhadap semua permasalahan dan pengalaman hidup. Penderitaan yang
dirasakan akan menimbulkan stress dan depresi berkepanjangan.
MENGELUH ITU MENULAR
Sebuah penelitian yang
dilakukan oleh University of Kent di Inggris menemukan bahwa mengeluh
kepada orang lain hanya akan membuat suasana hati orang yang mendengar atau
melihatnya menjadi sama buruknya atau justru lebih buruk dari orang yang
mengeluh. Seseorang yang mendengar atau melihat keluhan orang lain akan tanpa
sadar ikut memasukkan keluhan lawan bicaranya ke dalam percakapan sebagai upaya
untuk merespon.
Meskipun mengeluh
mengurangi beban namun sebenarnya telah menularkan hal negatif kepada orang di sekitar.
Dengan demikian, mengeluh dapat mempengaruhi kesempatan untuk membentuk ikatan
atau hubungan baik dengan orang lain.
Meskipun melampiaskan
keluar perasaan dengan mengeluh, mungkin sejenak memperbaiki keadaan pikiran, namun
di balik itu dapat memiliki efek buruk pada keadaan pikiran pendengar. Dalam
penelitian terbaru, ahli saraf mengukur aktivitas otak dari orang yang
mendengarkan orang lain yang mengeluh.
Studi ini menyatakan
bahwa paparan negatif yang timbul karena mendengarkan seseorang mengeluh, dapat
mempengaruhi kemampuan otak untuk memecahkan masalah. Meskipun tidak ada bukti
konklusif mengenai efek mengeluh pada keterampilan seorang pemecah masalah,
kita tahu bahwa sikap negatif memang mempengaruhi kesehatan emosional seseorang.
MENGELUH DAPAT
MENAMBAH MASALAH BARU
Kemajuan teknologi
terutama media sosial menjadi sarana atau tempat mengeluh paling mudah. Kamu
bisa menulis apapun yang ada dipikiranmu tanpa memikirkan dampaknya terlebih
dahulu. Menyebut nama seseorang yang membuatmu kesal atau menyertakan merk dan
nama sebuah instansi dalam keluhan yang kamu tulis di status facebookmu.
Kelihatannya sepele namun
hal ini bisa memicu masalah besar. Kamu bisa terjerat kasus hukum apabila
seseorang, merk atau instansi tidak terima dan menuntutmu, hal seperti sering
terjadi seperti beberapa kasus yang cukup menyedot perhatian publik beberapa
bulan lalu.
Mengeluh di media sosial
juga akan membuat orang-orang di sekitarmu tahu keburukanmu dan kekuranganmu.
Kamu juga akan terlihat kurang bersyukur dan seorang mudah putus asa.
Tentu sebagai manusia
biasa kadangkala kita mengeluh. Namun terlalu sering mengeluh pun hanya akan
memperburuk keadaan. Kenapa tidak mulai bersyukur? Bukankah lebih baik mencari
cara untuk menyelesaikan masalah daripada hanya mengeluh?
Media sosial bukanlah
buku diary yang bisa digunakan untuk menulis segala keluh kesah tanpa sensor,
media sosial bukanlah Tuhan tempat dimana kita bisa berkeluh kesah sebebas
bebasnya.
Di dalam media sosial
kamu berinteraksi dengan banyak orng yang kamu kenal atau tidak kamu kenal sama
sekali. Ketika kamu mencurahkan segala keluhanmu di media sosial ada orang lain
yang membaca dan mengetahuinya, keluhan-keluhanmu akan sangat mengganggu dan
membuat orang lain jenuh dengan status keluh kesahmu yang terus menerus tampil
di Dinding atau timeline mereka.
Pernahkah kamu berfikir
kalau segala keluh kesahmu itu turut berkontribusi menyebarkan pikiran negatif
terhadap pembaca semua statusmu yang berlebihan itu? Pernakah kamu membayangkan
apabila ada orang lain yang bisa tertular sifat putus asamu karna membaca
“keputusasaanmu” di media sosial ?
Jangan pernah kamu
berfikir apa yang kamu keluhkan tidak berpengaruh apa-apa bagi orang lain, jadi
jangan berfikir hanya kamu yang malang di dunia ini, kalaupun begitu jangan kau
perparah dengan menyebarkan kemalanganmu pada orang lain.
terima kasih lewat postingan ini sudah mengingatkan untuk jangan mengeluh
BalasHapus