Setelah langit bergulung, mentari memudar, dan pekikan sangkakala Israfil telah reda. Di hadapan manusia terbentang sebuah hamparan tak bertepi yang diselimuti debu dan kegelisahan—inilah Padang Mahsyar.
Milyaran jiwa, telanjang dan tak beralas kaki, berkumpul dalam keheningan yang mencekam, menunggu penghakiman. Lidah terasa kelu, hanya doa dan penyesalan yang menggema di relung hati.
Setiap detik terasa bagai ribuan tahun, dan keringat mengucur deras di tengah terik matahari yang erasa hanya sehasta di atas kepala.