SUMPAH PEMUDA: JANJI YANG TAK PERNAH PADAM

Di antara debu sejarah dan gema masa depan,
ada satu janji yang tak lekang oleh waktu —

Bukan sekadar kata yang dibacakan di ruang kongres,
tapi api yang disemai dalam dada generasi demi generasi.
Api yang berkata:

Diposting oleh NEDI ARWANDI
Blogger Muaradua OKU Selatan Updated at: Selasa, 28 Oktober 2025

HARI SANTRI: LENTERA DARI SUJUD DAN ILMU

icon hari santri nasional
Di pagi yang sunyi, ketika embun masih berdoa di ujung daun,
ada langkah-langkah kecil yang meninggalkan jejak suci —
jejak para santri.

Mereka tak membawa pedang,
tapi membawa pena yang menaklukkan gelap.
Tak berteriak lantang,
namun doanya mengguncang langit.
Diposting oleh NEDI ARWANDI
Blogger Muaradua OKU Selatan Updated at: Rabu, 22 Oktober 2025

JEJAK LANGKAH CAHAYA DI RABIUL AKHIR: KISAH KETEGASAN DAN KESABARAN

Rabiul Akhir
Rabiul Akhir.
Dengarkanlah namanya, ia seolah menggema membawa harum semerbak dari padang pasir Hijaz. 

Bulan ini, yang dalam bahasa asalnya berarti "musim semi kedua," mungkin tak sepopuler kakaknya, Rabiul Awal, namun ia menyimpan helaian-helaian sejarah yang mengukir ketegasan iman dan keagungan risalah di atas kanvas waktu.

Diposting oleh NDiar80 Muaradua
Blogger Muaradua OKU Selatan Updated at: Kamis, 16 Oktober 2025

MUJAHADAH ULAMA: MENEMPA CAHAYA DI MALAM SUNYI

Mujahadah para ulama dalam menuntut ilmu
Pencarian Abadi: Sebuah Filsafat Cahaya
Ilmu bukanlah setetes embun yang jatuh tanpa usaha, melainkan mutiara yang tersembunyi di dasar samudra kesabaran. Para ulama, mereka adalah para penyelam ulung yang mempertaruhkan segala untuk meraihnya.

Mujahadah mereka dalam menuntut ilmu bukanlah sekadar rajin membaca, melainkan sebuah aktus spiritual, sebuah perjanjian suci antara jiwa yang haus dan kebenaran yang agung. 

Mereka memahami bahwa akal tanpa jiwa adalah lentera tanpa minyak, dan jiwa tanpa ilmu adalah kompas yang buta.

Diposting oleh NDiar80 Muaradua
Blogger Muaradua OKU Selatan Updated at: Jumat, 10 Oktober 2025

PANGGILAN JIWA: SEBUAH RENUNGAN TENTANG CAHAYA ILMU

menuntut ilmu
Menggali Sumur Kebaikan di Padang Kebodohan
Wahai jiwa yang haus akan makna, mari kita hening sejenak. Ilmu bukanlah sekadar rangkaian aksara dan angka yang diam di lembar-lembar buku. 

Ia adalah nadi kehidupan itu sendiri, obor yang menerangi gua-gua kesesatan, dan kompas yang menunjuk arah pulang menuju kearifan sejati.

Menuntut ilmu adalah sebuah perjalanan spiritual, sebuah hijrah batin. Ia bukan beban yang memberatkan pundak, melainkan sayap yang membebaskan ruh dari kungkungan kebodohan. 

Diposting oleh NDiar80 Muaradua
Blogger Muaradua OKU Selatan Updated at: Jumat, 03 Oktober 2025